Komisi V DPR Kunjungi BPPTD Bali
Sesuai dengan salah satu fungsi dewan di bidang pengawasan, Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR yang dipimpin oleh Ketua Komisi V DPR Teguh Juwarno mengunjungi (Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD) Bali, Kamis (28/8)
Dalam sambutannya dihadapan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Anton S Tampubolon, dan Kepala BPPTD Salman Zuhdi beserta tenaga pengajar dan jajaran,Ketua Tim Kunker Teguh Juwarno menjelaskan, kedatangan dewan untuk melihat langsung penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di BPPTD, serta untuk mendengar tantangan, hambatan dan harapannya, agar dewan bisa memberikan dukungan dalam pengembangan SDM.
“Kedepan bentuk dukungan untuk SDM merupakan salah satu yang harus diperhatikan, karena menurut saya pada akhirnya teknologi boleh hebat, peralatan boleh hebat, tapi kemudian jika yang mengoperasikan tidak punya hati, maka alat dan peralatan tersebut bisa menjad alat yang menyebabkan kerusakan,”tegasnya.
Dalam pertemuan kali ini, hadir juga sejumlah siswa BPPTD, dan dikesempatan ini, Teguh juga berkesempatan menanyakan, “Apakah disini ada senior yang ‘Gebukin’ juniornya, siswa menjawab serentak, “Siap tidak,”, “Alhamdulillah moga-moga tidak terjadi,”tegas Teguh.
Ia menjelaskan, kenapa hal tersebut ia tanyakan, karena biasanya salah satu kebiasaan di sekolah kedinasan untuk membangun karakter diterapkan hal-hal yang demikian, “Seperti ada siswa junior yang meninggal, oleh karena itu saya mohon di era sekarang, , hal tersebut yang berulang kali kita dengar bisa dihindarkan, saya rasa banyak metode untuk membangun spirit kekompakan maupun sikap juang tanpa harus di ‘gebuki’, saya mohon untuk Kepala Diklat hal ini bisa dijadikan perhatian,”tegas politis dari F-PAN ini.
Hal serupa dipertegas juga oleh Anggota tim Kunker Bahrum Daido, menurutnya Komisi V DPR tidak menyukai kekerasan yang terjadi disetiap sekolah ataupun Balai Pendidikan, “Apabila ada kekerasan dan sampai meninggal, semangat teman-teman kami di Komisi V DPR akan menghapus atau membubarkan dari pada balai itu,”tegasnya.
Seperti contoh, kata pria yang akrab disapa Badai, kasus kekerasan yang penah terjadi di Sekolah Pelayaran di Jakarta, “Teman-teman di DPR banyak yang marah terlebih ada yang meninggal, dan DPR mengancam kalau terjadi lagi maka sekolah pendidikan pelayaran akan dibubarkan, dan saya berharap semoga tidak terjadi disini,”ujarnya.
Turut serta dalam rombongan Tim Kunker Komisi V DPR ke Bali, Nova Iriansyah (FPD), Saan Mustofa (FPD), Usmawarnie Peter (FPD), Mulyadi (FPD), Josef A. Nae. Soi (FPG), Bambang Sutrisno (FPG), Manggara M. Siahaan (FPDIP), Sadarestuwati (FPDIP), Sigit Sosiantomo (FPKS), Yasti Soepredjo Mokoagow (FPAN).
Ditempat yang sama Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Anton S Tampubolon menjelaskan BPPTD Bali memiliki peran yaitu untuk membangun SDM perhubungan darat melalui 2 (dua) jalur.
Jalur pertama,menurut Anton, yakni pendidikan tinggi, hingga saat ini BPPTD Bali memiliki program studi D2 pengujian kendaraan bermotor yang lulusannya nanti adalah memiliki kompetensi menguji kendaraan bemotor wajib uji di seluruh Indonesia.
Sedangkan jalur kedua, jelas Anton adalah pembangunan SDM perhubungan darat melalui pelatihan teknis pada bidang perhubungan darat dari mulai bidang perencanaan transportasi, manajemen rekayasa lalu lintas, angkutan umum, pengujian kendaraan bermotor dan keselamatan transportasi jalan.(nt), foto : nita juwita/parle/eka hindra.